Profil Grup Band Asian Kung-Fu Generation dari Jepang
Bagi para penggemar serial kartun Naruto dan Bleach pasti akan familiar dengan berbagai soundtrack yang selalu menghiasi tayangannya. Lantunan lagu-lagu tersebut diputar saat permulaan ataupun pada akhiran saat serial TV kartun itu ditayangkan. Beberapa lagu yang menjadi soundtrack tersebut berasal dari grup band
Asian Kung-Fu Generation, dimana berkat serial kartun yang ditayangkan di sejumlah negara menjadikan grup band tersebut ikut populer dan mendunia. AKG merupakan singkatan dari grup band tersebut dari kepanjangannya. Grup band ini juga berperan dalam musik Japanese rock yang dikenal dan digandrungi, bahkan di Indonesia.
|
Asian Kung-Fu Generation photo. |
Berawal dari satu klub musik Universitas Kanto Gakuin, Yokohama pada tahun 1996 yang mulanya hanya beranggotakan tiga orang. Beberapa lama setelah trio tersebut terbentuk kemudian gabung satu anggota lagi sebagai penabuh drum yang mengukuhkan formasi grup band ini sampai sekarang. Adapun anggota dari
Asian Kung-Fu Generation terdiri dari Masafumi Gotou dan Kensuke Kita sebagai pemetik gitar, Takahiro Yamada sebagai pencabik bass, dimana ketiganya ikut andil dalam berteriak sebagai vokal serta anggota terakhir Ijichi Kiyoshi sebagai penabuh drum.
Nama dari Asean Kung-Fu Generation sendiri dicetuskan oleh Masafumi Gotou yang terinspirasi terhadap Bruce Lee sehingga menambahkan kata Kung-Fu di dalamnya. Selain itu, adanya keinginan untuk menamakan bandnya yang memiliki tiga kata dalam bahasa Inggris sehingga terbentuklah
Asian Kung-Fu Generation sebagai paduan kata untuk nama grup band. Kemudian, group band ini mulai berkomitmen setelah semua anggota lulus kuliah dan bertekad untuk merintis dengan serius band yang sudah terbentuk tersebut. Masing-masing anggota yang sudah bekerja menjadikan grup band ini berhasil memproduksi karyanya dengan swadaya. The Time Past and I Couldn't See You Again merupakan album pertama yang dirilis pada tahun 2000. Semua lagu di album tersebut menggunakan lirik berbahasa Inggris dalam pembuatannya.
Aktif dalam setiap rumah pertunjukkan
Asian Kung-Fu Generation mempromosikan hasil karya di album pertama selain melalui jaringan online sebagai media penjualannya. Pada tahun berikutnya lagu pertama dalam bahasa Jepang ditulis dengan judul Kinoyukidan dikirimkan di sejumlah radio yang memberikan fasilitas untuk band-band indie. Lagu dengan lirik jepang tersebut berhasil menarik perhatian para pendengar dengan banyaknya permintaan agar lagu tersebut selalu diputar. Seiring dengan tidak sedikitnya para pendengar maka setiap pertunjukan yang diadakan selau ramai penonton.
Pada tahun 2002, tepatnya bulan November, satu lagu album mini Hokai Amplifier di bawah label under flower record dan dirilis ulang pada bulan berikutnya dengan label yang lebih besar berbeda yaitu Ki/oon Records dimana terdapat lagu menjadi soundtrack untuk film Naruto. Keberhasilan setiap karya dengan diterimanya masyarakat luas menjadikan
Asian Kung-Fu Generation menjadi grup band yang lebih dikenal dan populer dari sebelumnya. Berbagai acara dan tour yang selalu dijalankan dengan pengguna lebih luas serta lebih besar selalu diramaikan para penonton, terlebih di tempat terbuka.
|
Foto Asian Kung-Fu Generation. |
|
Foto Asian Kung-Fu Generation members. |
|
Band Jepang - Asian Kung-Fu Generation picture. |
|
Asian Kung-Fu Generation wallpaper. |
|
Gambar Asian Kung-Fu Generation. |
|
Foto personil Asian Kung-Fu Generation. |
|
Gambar cover album Asian Kung-Fu Generation. |
Seiring dengan berkembangnya popularitas disertai fans dan sejumlah penggemar yang tidak sedikit,
Asian Kung-Fu Generation lebih gencar berkarya di setiap tahunnya. Adapun album-album yang sudah dirilis dari tahun 2003-2012 meliputi: Fansclub dan Feedback File, World World World, Surf Bungaku Kamakura, Magic Disk dan Best Hit AKG, serta Landmark. Sampai saat ini tidak hanya penggemar dari Negara Jepang tapi grup band ini memiliki banyak penggemar di sejumlah negara bagian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar